Sabtu, 28 Maret 2015

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI / Mairita fitri / sinopsis




A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha yang bersifat mendidik, membimbing, membina, memengaruhi, dan mengarahkan dengan seperangkat ilmu pengetahuan. Dengan demikian, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun informal.[1] Pendidikan juga merupakan lembaga utama yang memainkan pranan penting dalam membangun dan menumbuh kembangkan peradaban. Maju mundurnya suatu pradaban ditentukan oleh pendidikan. Bahkan, pradaban dan kebudayaan umat manusia tidak akan pernah muncul tampa adanya lembaga yang mengarahkan manusia kearah tersebut. Karena manusia terlahir kedunia tidak memiliki daya dan ilmu yang dapat membuatnya merkembang lebih maju, maka pendidikanlah yang membangun daya dan pengetahuan tersebut dalam jiwa manusia.[2]
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perjalanan hidup manusia. Karena pendidikan akan bisa mengarahkan manusia untuk bisa mengetahui semua tentang ilmu pengetahuan baik segala yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Dan keberhasilan seseorang dalam menempuh proses pendidikan dapat dilihat melalui seberapa tinggi minat seseorang dalam belajar.
Dalam ilmu pendidikan proses pembelajaran terbagi atas pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga), dan non-formal (lingkungan). Ketiga proses interaksi ini dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sarana dan prasarana, metode pengajaran, media pembelajaran dan penataan lingkungan belajar serta alat peraga yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa akan lebih berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik serta mendapatkan hasil yang baik.
Belajar dengan cara menyenangkan bagi siswa, kurang mendapatkan perhatian para pendidik. Sebagian besar guru mengajarkan dengan cara berceramah dan menjejali anak dengan materi pelajaran untuk mengejar target kurikulum.[3] Sehingga siswa merasa jenuh dan tidak memperhatikan apa yang disampaikan guru. Karena siswa kurang berminat dengan apa yang disampaikan guru yang selalu monoton dalam menyampaikan materi. Seharusnya guru harus lebih kreatif menggunakan strategi mengajar dan akan lebih menyenangkan bila guru menggunakan media dan memperagakannya di depan siswa. Sehingga siswa akan lebih berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Alat-alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru. Alat-alat itu tidak dimanfaatkan sepenuhnya karena tidak dapat dijadikan fungsional dalam pengajaran yang diberikan oleh guru. Disamping guru timbul sumber-sumber lainnya. Namun peranan guru tidak akan dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan.[4] Karena seorang guru bukan hanya berperan untuk menyampaikan materi dan mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar. Seorang guru juga merupakan motivator bagi siswa, sehingga siswa akan lebih berminat untuk mengikuti proses pembelajaran.
Alat pendidikan ialah segala sesuatu yang membuat pelaksanaan pendidikan di dalam mencapai tujuan baik berupa benda atau bukan benda.[5] Sedangkan media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan fenomena mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.[6] Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa alat pendidikan merupakan bagian dari media pendidikan. Yang sebagian dari alat dan media pendidikan tersebut digunakan dalam proses pembelajaran dikelas oleh guru dengan cara diperagakan didepan siswa.
Agar seorang guru dapat menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan atau pengajaran. Pengetahuan tersebut menurut Omar Hamalik dalam Nasution meliputi:
1.      Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pembelajaran.
2.      Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
3.      Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
4.      Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan.
5.      Nilai dan manfaat media pendidikan.
6.      Memilih dan menggunakan media pendidikan.
7.      Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8.      Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.
9.      Melakukan usaha inovasi dalam media pendidikan.[7]
Alat peraga ialah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat untuk membantunya, memberikan pengertian kepada murid-muridnya, bagi sesuatu pelajaran baru yang sulit pemahamannya.[8] Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien. Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu. Ruseffendi menyatakan bahwa alat peraga yang di gunakan harus memiliki sifat sebagai berikut:
1.         Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat ).
2.         Bentuk dan warnanya menarik.
3.         Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit ).
4.         Ukurannya sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak.
5.         Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
6.         Sesuai dengan konsep pembelajaran.
7.         Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman )
8.         Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa.
9.         Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok ) alat peraga itu supaya dapat di manipulasikan , yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot, (diambil dari susunannya ) dan lain-lain.
10.     Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak). [9]
Berdasarkan hal tersebut di atas jelaslah bahwa alat peraga sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan adanya alat peraga sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi maka siswa akan lebih berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Pelajaran-pelajaran yang sulit dan sukar difahami oleh murid-murid, haruslah diterangkan dengan alat peraga (penerangan). Alat-alat peraga mempunyai banyak macam, yaitu sebagai berikut:
1.      Barang-barang, contoh-contoh dan gambarannya.
2.      Film atau gambar hidup.
3.      Berjalan-jalan atau bertamasya.
4.      Papan tulis.[10]
Alat peraga disebut juga media instruksional ialah alat-alat pengajaran yang berfungsi atau pun memberikan gambaran yang konkrit tentang hal-hal yang diajarkan. Alat peraga bisa dibagai menjadi alat peraga yang bersifat auditif, visual, dan audio-visual. Seperti, Gambar, Papan Tulis, Peta, Globe, Kartoon, Slides dan lain sebagainya. Fungsi alat peraga ialah seperti dibawah ini:
1.      Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan khususnya, dan instruksional secara efektif dan efisien.
2.      Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran.
3.      Menstimulasi melalui pengembangan pribadi serta profesi guru dalam usaha mempertinggi mutu pengajaran di sekolah.[11]
Minat merupakan motor penggerak dari intelegensi kita.[12] Minat berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.[13] Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seorang dimana aktivitas itu membuatnya memperoleh ilmu.[14] Berarti minat belajar siswa merupakan keinginan yang besar siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
Hasil belajar yang baik dapat disebabkan oleh minat belajar siswa yang tinggi. Karena siswa yang memiliki keinginan yang besar dalam proses belajar maka akan cendrung mengikuti pelajaran dengan baik. Begitu juga sebaliknya, siswa yang mempunyai minat belajar yang kurang maka cendrung kurang serius dalam memperhatikan apa yang disampaikan guru di depan kelas. Untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, seorang guru bisa menggunakan alat peraga, metode, dan trategi dalam mengajar. Sehingga siswa akan lebih berminat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan akan tercapainya tujuan pembelajan sebagaimana yang diharapkan.
Waktu guru mengajarkan di depan kelas, harus berusaha menunjukkan benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran, menunjukkan model, gambar, benda tiruan, atau menggunakan media lainnya. Dengan memilih media yang tepat dapat membantu menjelaskan pelajaran yang diberikan, dan juga membantu siswa untuk membentuk pengertian yang benar. Disamping itu mengajar dengan berbagai macam media akan lebih menarik perhatian siswa dan lebih meransang untuk berfikir. Guru diharapkan dapat membina dan membuat alat-alat media yang sederhana praktis dan ekonomis bersama siswa untuk pengajaran.[15]
Dari penjealasan di atas jelaslah bahwa penggunaan alat peraga oleh guru dapat berpengaruh terhadap minat siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Karena dengan adanya alat peraga yang menarik digunakan guru, siswa akan merasa senang, dan akan lebih berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik sehingga guru akan mudah mengontrol siswa didalam kelas. Jika demikian siswa akan lebih menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru kemudian pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar baik pula.
Seperti itu pula halnya siswa-siswa dalam lembaga pendidikan . Jika  guru menggunakan alat peraga yang baik dan menarik dalam proses pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam dan siswa menunjukan sikap baik maka dapat diperkirakan siswa mempunyai minat yang kuat dan akan mengikuti pembelajaran yang baik pula dari guru tersebut. Dengan kata lain, penggunaan alat peraga oleh guru dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi minat belajar siswa. Kemudian bagi siswa yang memang mempunyai minat belajar yang masih rendah maka perlu ditingkatkan, salah satu caranya dengan menggunakan alat peraga yang menarik perhatian siswa untuk lebih berminat mengikuti pembelajaran yang baik sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
SMP Negeri 1 Tambang adalah salah satu SMP yang ada di Kabupaten Kampar. Bila  dihubungkan dengan uraian di atas, maka penggunaan alat peraga oleh guru di  SMP Negeri 1 Tambang yang baik dan menarik dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam akan mempengaruhi minat belajar siwa sehingga menghasilkan prestasi belajar yang baik, demikian juga sebaliknya. Namun berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan ditemukan gejala-gejala:
1.      Sebagian siswa tidak memperhatikan guru ketika menerangkan pelajaran.
2.      Sebagian siswa sering keluar masuk kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3.      Masih ada siswa yang tidak mau mencatat ketika guru selesai menerangkan pelajaran.
4.      Siswa tidak mau bertanya tentang materi yang belum dipahaminya.
5.      Sebagian siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru.
6.      Ada sebagian guru tidak menggunakan alat peraga yang telah disediakan  disekolah dalam proses belajar mengajar.
         Berdasarkan gejala diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang permasalahan ini, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana sebenarnya, apakah penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa atau tidak. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TAMBANG.”
B.     Permasalahan
1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut:
a.       Apakah faktor yang mempengaruhi kreatifitas guru menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Tambang?
b.      Bagaimana kreatifitas guru memilih alat peraga yang tepat dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Tambang?
c.       Apakah faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Tambang?
d.      Apakah ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang?
2.      Batasan masalah
Mengingat luasnya cakupan permasalahan yang mengitari kajian ini  dan agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan pemahaman kepada pembaca, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya pada masalah pengaruh penggunaan alat peraga terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang.
3.      Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu; apakah ada pengaruh penggunaan alat peraga terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran  Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang?
C.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui bagaimana kreatifitas guru Pendidikan Agama Islam menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang.
b.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang.
c.       Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan alat peraga oleh guru terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang.



2.      Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
a.       Sebagai sumbangan pemikiran, terutama bagi guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Tambang.
b.      Untuk memperdalam dan memperjelas pengetahuan penulis dalam bidang metodologi penelitian.
c.       Sebagai informasi bagi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau tentang pengaruh penggunaan alat peraga terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
D.    Metode Penelitian
1.      Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah seminar proposal dan mendapatkan surat izin riset dari fakultas. Lokasi penelitian ini insyaallah dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang, kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
2.      Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam dan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang. Adapun Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan guru menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pembelajaran oleh guru Pendidikan Agama Islam dan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang, kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
3.      Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang, Kecamatan Tambang tahun 2013/2014 yang berjumlah sebanyak 6 orang dan siswa kelas VIII yang berjumlah 60 orang. Karena jumlahnya yang sedikit maka penulis tidak menggunakan sampel.
4.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Wawancara, dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dalam mengumpulkan data untuk mendukung penelitian ini yaitu kepada guru dan siswa.
b.      Angket yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis guna memperoleh informasi dari siswa dan guru. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari responden dalam arti tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
c.       Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung melalui panca indera pada objek yang akan diteliti. Dalam teknik observasi ini peneliti pengamati alat peraga yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran dan efektifitas pembelajaran guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tambang.
d.      Dokumentasi adalah data yang diambil dari sekolah.
5.      Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisis statistic Tes “t” untuk sampel besar (≥ 30 ) yang tidak berkorelasi. Dalam analisis data ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan minat siswa yang sistem pengajarannya menggunakan alat peraga dengan yang tidak menggunakan alat peraga. Dengan analisis data ini sekaligus mencari apakah penggunaan alat peraga berpengaruh terhadap minat belajar siswa SMP Negeri 1 Tambang.
            Adapun rumus yang digunakan adalah:
            Untuk mencari Mean variable X (Mx) adalah:
         
            Sedangkan untuk mencari Mean variable Y (My) adalah:
            Untuk mencari Standar Deviasi variabel X adalah:
Sedangkan untuk mencari Standar Deviasi variabel X adalah:
keterangan:
Mx   = Mean untuk variabel X
My  = Mean untuk variabel Y
SDx= Standar Deviasi untuk variabel X
SDy=  Standar Deviasi untuk variabel Y
N     = jumlah Responden.[16]



DAFTAR PUSTAKA

Anshari. H. M. Hafi, pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usalah Nasional, 1982.
Hartono, Statistik untuk Penelitian, Jakarta: Pusaka Pelajar, 2008.
Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: P.T. Hidakarya Agung.
Abubakar Muhammad, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran, Surabaya: Usaha Nasional, 1981.
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 3, 2005.
Nurhasnawati,  Media Pembelajaran, Pekanbaru Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2011.
Saebani Beni Ahmad dan Akhdiyat. Hendra, Ilmu Pendidikan Islam 1, Bandung: Pustaka Setia, 2009.
Sujanto Agus, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalalm Sistem Kredit Semester, Jakarta: Bumi Aksara, 1991
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Prawiradilaga Dewi Salma dan Siregar Eveline, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007
Yusuf Kadar M., Tafsir Tarbawi, Pekanbaru Riau: Zanafa Publishing, Cet. 2, 2012.




[1]Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 21-22.
[2]Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi, (Pekanbaru Riau: Zanafa Publishing, 2012), h. 1.
[3]Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. Ke-2, h. 303.
[4]Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 3, 2005), h. 100
[5]H. M. Hafi Anshari, pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usalah Nasional, 1982), h. 46.
[6]Nurhasnawati,  Media Pembelajaran, (Pekanbaru Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2011), h. 26-27.
[7]Ibid., h. 22.
[8]Abubakar Muhammad, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h. 97.
[9]http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-alat-peraga.html
[10]Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta: HidaKarya Agung), h. 125-126.
[11]http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/08/alat-alat-pendidikan-islam.html
[12]Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-15, h. 66.
[13]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. Ke-18, h. 133.
[14]Kadar M. Yusuf, Op Cit., h. 37-38.
[15]Slameto, Proses Belajar Mengajar dalalm Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1, h. 87.
[16]Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Jakarta: Pusaka Pelajar, 2008), h. 207-218.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar