Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra
A.
Pendahuluan
Al Qur’an
sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. merupakan pedoman
hidup bagi umat Islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam membaca Al Qur’an
harus baik dan benar. Kita dituntut untuk membaca Al Qur’an dengan baik
dan benar. Oleh karena itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu
cara membaca Al Qur’an). Diantara yang akan kita pelajari adalah hukum bacaan
Qalqalah dan Ra.[1]
Rasulullah saw
bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, kelak mendapat tempat
dalam surga bersama-sama dengan para Rasul yang mulia dan baik-baik. Sedang
orang yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak mahir, membacanya tertegun-tegun,
tidak lancar dia akan mendapat dua pahala.” Riwayat Bukhori dan Muslim dari
Siti A’isyah ra.[2]
B.
Pengertian
Qalqalah dan Ra
1.
Qalqalah
Qalqalah secara harfi/harfiyah (bahasa) artinya getaran, mantul
atau membal. Pengertian qalqalah secara istilah ialah memantul/getaran
suara ketika membaca kalimat (lafal) yang terdapat huruf berharakat sukun
asli (asli mati) atau sukun karena waqaf /diwaqafkan.[3]
2.
Syarat
Qalqalah:
· Hurufnya harus sukun
· Terjadi karena berhenti pada huruf qalqalah[4]
Huruf
qalqalah ada lima yaitu قَطْبُ
جَدٍ ( ق , ط , ب , ج , د )
3.
Macam-macam Qalqalah:
a.
Qalqalah Sugra
Qalqalah sugra disebut juga qalqalah kecil, yaitu bunyi huruf
Qalqalah yang cara membacanya dengan pantulan yang kecil atau tidak keras. Qalqalah sugra disebabkan karena huruf
qalqalah berharakat sukun dan berada di tengah kalimat.[5]
Contoh:
Huruf qaf (ق) contohnya إِقْتَرَبَ
Huruf tha’ (ط) contohnya
أَطْعَمَهُمْ
Huruf ba’ (ب)
contohnya اَبْصَارِهِمِ
Huruf jim (ج)
contohnya نَجْعَلُ
Huruf dal (د)
contohnya اَدْبَارَهُم
b.
Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra atau qalqalah besar ialah bunyi huruf Qalqalah yang
cara membacanya dengan pantulan yang keras. Qalqalah sugra disebabkan karena
huruf qalqalah berharakat sukun atau terdapat tanda waqaf yang harus dihentikan
atau diwaqafkan.
Contoh:
Huruf qaf (ق)
contohnya مِنْ عَلَقٍ
Huruf tha’ (ط) contohnya
مِنْ وَرَآئِهِمْ مُحِيْطٌ
Huruf ba’ (ب)
contohnya أُوْلُوْا اْلأَلْبَابِ
Huruf jim (ج)
contohnya ذَاتِ الْبُرُوْجِ
Huruf dal (د)
contohnya ذَاتِ الْوَقُوْدِ
4. Ra
Hukum ra’
adalah salah satu huruf hijaiyah yang pengucapannya berbeda-beda, terkadang dibaca
“tebal” dan terkadang dibaca “tipis”.
5. Macam-macam bacaan Ra
a. Ra Tafkhim (tebal)
Tafkhim menurut
bahasa artinya menebalkan atau menggemukkan. Menurut ilmu tajwid Tafkhim ialah:
gambaran tentang tebalnya bunyi huruf seakan-akan bunyi tersebut memenuhi semua
rongga mulut.
Huruf ra’ dibaca tebal apabila huruf
tersebut berharakat fathah, fathah tanwin, dammah, dammah
tanwin atau sukun dan didahului huruf yang berharakat fathah
atau dammah.
Huruf ra’ yang dibaca tebal ada empat macam, yaitu
1.
Huruf ra’ berharakat fathah. Contoh : اَرَاَيْتَ، رَبَّيَانِي، وَرَضُوْا
عَنْهُ، وَالرَّسُوْلَ، وَالرُّمَّانَ،
2.
Huruf
ra’ berharakat dammah . Contoh : رُحَمَآءُ، رُبَّمَا، الرُّسُلُ،
اُنْظُرُوْا، يَسْتَغْفِرُوْنَ
3.
Huruf
ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat fathah
atau dammah. Contoh : مَرْيَمُ، يُرْزَقُوْنَ, بُرْهَانَكُمْ
4. Huruf ra’ berharakat sukun yang didahului huruf
berharakat kasrah tetapi bukan harakat
asli dari kata tersebut. Contoh : اِرْحَمْنَا، اِرْجِعِىْ
b. Ra Tarqiq (tipis)
Huruf ra’ dibaca tipis apabila huruf
tersebut berharakat kasrah, kasrah tanwin, atau sukun dan
didahului huruf yang berharakat kasrah.
Huruf ra’ yang dibaca tarqiq ada
tiga macam, yaitu:
1. Semua huruf ra’ yang berharakat kasrah,
baik di depan, tengah maupun di akhir kata. Contoh
: رِجَالاً، وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا، اَلنَّارِ
2. Huruf ra’ yang didahului dengan ya’ sukun.
Contoh : عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ، شَيْئٍ قَدِيْرٍ، لَصَوْتُ
الْحَمِيْرِ
3. Huruf ra’ sukun yang didahului dengan huruf berharakat kasrah
Contoh : فِرْعِوْنَ،
مِرْفَقًا، وَشَاوِرْهُمْ
Akan tetapi apabila ra’ sukun didahului dengan huruf isti’la’
yaitu huruf qaf (ق),
gain (غ),
zha’ (ظ),
tha’ (ط) , dhad (ض), shad (ص), dan kha’ (خ), maka hukumnya menjadi tafkhim (tebal).
c. Ra Tafkhim/Tarqiq (boleh tebal dan
boleh tipis)
Ra boleh
dibaca Tafkhim atau dibaca Tarqiq (Jawazul wajhain) apabila :
a. Ra sukun
didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat huruf Isti’la
yang berharakat kasrah atau kasrahtain. Huruf-huruf Isti’la adalah
خ ص ض غ ط ق ظ
Contoh : مِنْ عِرْ
ضِهِ , بِحِرْصٍ
b.
Ra sukun didahului oleh huruf yang
berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat huruf Isti’la yang tidak
berharakat kasrah. Contoh :مِرْ صَا دٌ, فِرْ قَةٌ
C. Kesimpulan
Qalqalah secara
harfi/harfiyah (bahasa) artinya getaran, mantul atau membal. Pengertian
qalqalah secara istilah ialah memantul/getaran suara ketika membaca
kalimat (lafal) yang terdapat huruf berharakat sukun asli (asli mati) atau
sukun karena waqaf /diwaqafkan.
Syarat
Qalqalah:
· Hurufnya harus sukun
· Terjadi karena berhenti pada huruf qalqalah
Huruf
qalqalah ada lima yaitu قَطْبُ
جَدٍ ( ق , ط , ب , ج , د )
Sedangkan hukum bacaan Ra terbagi 3 macam, yaitu:
1.
Ra Tafkhim (tebal)
2.
Ra Tarqiq (tipis)
3.
Ra Tafkhim/Tarqiq
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah
Asy’ari, Pelajaran Tajwid, Surabaya: Apollo Lestari, 1987.
http://mykhusen.wordpress.com/2013/06/03/hukum-bacaan-qalqalah/
http://mykhusen.wordpress.com/2013/06/03/hukum-bacaan-qalqalah/
http://www.edupai.web.id/2012/05/qalqalah-dan-ra.html
Mahfan, Pelajaran Tajwid Praktis, Jakarta: Sandro Jaya,
2005.
[1]http://mykhusen.wordpress.com/2013/06/03/hukum-bacaan-qalqalah/
[2]Abdullah
Asy’ari, Pelajaran Tajwid, Surabaya: Apollo Lestari, 1987, h. 5
[3]http://mykhusen.wordpress.com/2013/06/03/hukum-bacaan-qalqalah/
[4]Mahfan, Pelajaran
Tajwid Praktis, Jakarta: Sandro Jaya, 2005, h. 51
[5]http://www.edupai.web.id/2012/05/qalqalah-dan-ra.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar